Asa Sejahtera Dari Desa

Friday, 11 March 2016

Tips Berkebun Sayuran di Lahan Sempit

Banyak orang yang gemar menanam sayuran, karena hasilnya pun segar dan berkualitas sekaligus baik untuk kesehatan. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu di udara segar dan sinar matahari. Jika Anda hanya memiliki taman kecil yang bisa ditanami, masih ada strategi yang dapat digunakan untuk menanam beberapa tanaman sayuran. Menanam sayuran di kebun kecil dengan merencanakan lokasi anda, menggunakan teknik yang menghemat ruang dan memanfaatkan pot, wadah dan sumber daya lain yang akan meningkatkan hasil panen anda.
LANGKAH PERTAMA: PERKIRAKAN LUAS LOKASI TAMAN ANDA
1. Pastikan Lokasi yang Anda Pilih mendapat Sinar Matahari Setidaknya 6 jam
2. Persiapkan Tanah Anda
Anda harus menanam sayuran di taman yang memiliki kedalaman tanah minimal 6 sampai 8 inci (15 sampai 20 cm).
2
3. Tentukan Jenis Sayuran yang akan Ditanam
Jenis sayuran terbaik untuk ruang kecil diantaranya mentimun, selada, terung, wortel, paprika, tomat, kacang-kacangan, bayam, labu dan rempah-rempah.
4. Buat Catatan Rencana untuk Kebun Anda
Sebuah diagram sederhana dengan daerah berlabel untuk setiap tanaman akan membantu anda menentukan berapa banyak tanaman atau paket benih yang akan dibeli.
LANGKAH KEDUA: TEKNIK UNTUK MENGHEMAT RUANG
21
1. Gunakan Ruang Vertikal
Sertakan teralis atau pagar di halaman Anda sehingga tanaman dapat tumbuh. Kacang, mentimun, tomat dan labu tumbuh dengan baik dengan cara ini.
2. Carilah Jenis yang Hemat Ruang
Ini bisa memberikan ruang yang lebih sedikit daripada jenis sayuran lainnya, sehingga bisa menghemat ruang yang ada seperti: mentimun acar dan mentimun salad
3. Tanam Secara Melebar untuk Sayuran yang Berdaun Lebar
Sayuran seperti bayam dan selada cocok untuk diterapkan formasi melebar. Tebarkan benih sepanjang 20-30cm. Hal ini akan mendorong sayuran untuk tumbuh di mana pun mereka ditanam dan daun-daunnya akan mencegah pertumbuhan gulma di kebun Anda.
4. Coba secara Bergiliran 2 atau lebih Jenis Sayuran pada Satu Daerah
Misalnya, lobak dan wortel dapat ditanam bersama-sama di tempat yang sama karena lobak akan siap panen lebih cepat dari wortel.
5. Tanam Secara KontinuIni adalah metode yang mengharuskan anda untuk menanam tanaman baru segera setelah satu tanaman dipanen. Sebagai contoh, ketika anda panen tanaman awal bayam atau selada, segera menanam kacang-kacangan atau lobak.
6. Gunakan Metode Kaki Persegi
Alih-alih menanam baris, menandai kotak ruang di kebun Anda tumbuh satu sayuran tertentu. Ini akan memberi Anda satu bagian untuk tomat, persegi untuk mentimun, dll
7. Gunakan Pot untuk Menanam Sayuran
Jika anda kehabisan ruang di kebun Anda, gunakan wadah yang bervariasi dan kokoh untuk menanam benih dan tanaman. Anda bahkan dapat menggabungkan beberapa tanaman dalam satu pot jika anda memiliki wadah yang cukup besar.
Share:

Membangun Jiwa Dan Semangat Wirausaha

Oleh Suhendi, S.Sos.,MM
Berwirausaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun harus siap menjalani berbagai tantangan. Tidak sedikit orang yang berhenti menjadi wirausahawan dan lebih suka melamar pada sebuah perusahaan untuk bekerja menjadi karyawan dengan gaji yang aman dan rutin setiap bulan, karena mental yang lemah dalam menghadapi tantangan ini.
Berbagai tantangan harus siap kita hadapi. Misalnya, penghasilan yang tidak tetap dan kecil, sementara kebutuhan hidup tanpa ampun menyerang dari segenap penjuru. Kitapun dihantui rasa tidak aman dalam berwirausaha. Juga godaan untuk tidak berkomitmen dalam berwirausaha. Itu semua hanyalah godaan. Di sisi lain, masyarakat Indonesia kurang mampu dalam berinovasi dan berkreativitas menjadi salah satu penyebab banyaknya usaha yang bangkrut, padahal modal sudah tersedia.
Berwirausaha memang tak cukup hanya bermodalkan rasa ingin belaka. Berwirausaha harus merupakan pilihan, lalu menetapkan langkah pasti dan teguh dalam menjalaninya. Idealnya, komitmen dan konsistensi itu harus terus dijaga apapun ujiannya, apapun godaannya, dan apapun hasilnya. Apalagi tingkat persaingan usaha dan perilaku pasar semakin dinamis. Wirausahawan harus memiliki keyakinan, cita-cita untuk menjadi besar diawali dengan langkah-langkah kecil.

Berwirausaha dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, berwirausaha merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh  untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik. Dalam surat Al-Jumu’ah [62] : 10 “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan banyak-banyak mengingat Allah supaya kamu beruntung”.
Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang terus mendorong semangat wirausaha di kalangan para sahabat-sahabatnya. Pada suatu ketika, Sa’ad bin Musa Al-Anshari menuturkan sebuah kisah, bahwa pada waktu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh. Kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. “Kenapa tanganmu?” tanya Rasulullah. “Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku”  Rasulullah lalu mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak pernah disentuh api neraka, Dalam riwayat yang lain, setelah mencium tangan pekerja, beliau bersabda, “Hadzihi yaddun yuhibuhallahu wa Rasuuluhu” inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. “ (HR At-Thabahari)
Rasulullah pernah menjalani hidup dalam masa-masa sulit, tapi beliau punya semangat untuk berkembang, kreatifitasnya, usahanya untuk hidup mandiri yang merupakan karakter dasar jiwa wirausaha.
Kejujuran beliau, pribadi beliau yang menyenangkan, juga ketekunan beliau. Semua itu merupakan modal yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Apa yang dimiliki Rasulullah ini, dalam dunia bisnis, biasa disebut sebagai personality.
Dua puluh lima tahun lamanya Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam mendedikasikan diri pada dunia wirausaha, semenjak beliau baru berusia 12 tahun hingga 37 tahun. Selama itu, kecerdasan, ketekunan, keuletan dan kejujuran telah menempatkan Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam sebagai wirausahawan yang disegani di Jazirah Arab.

Menumbuhkan wirausaha

Dalam berbagai pelatihan dan seminar, Ir. Ciputra selalu mengajukan tujuh macam pertanyaan mendasar untuk membangun dan memicu jiwa kewirausahaan.
  1. Apakah Anda berhasrat besar menjadi seorang entrepreneur? Anda dapat memberikan pernyataan-pernyataan utuk dapat meyakinkan orang lain bahwa Anda benar-benar memiliki hasrat besar untuk menjadi wirausahawan.
  2. Apakah Anda melihat kesempatan besar untuk melayani pasar? Apakah kita melihat sebuah peluang besar yang belum dilakukan orang lain?
  3. Apakah Anda punya produk inovatif yang sulit ditolak oleh prospek Anda? Apa “kuda Troya” Anda?
  4. Apakah Anda mampu memenangkan persaingan secara efektif? Jadilah yang lebih baik bukan hanya di barisan belakang. Jika Anda tidak dapat menjadi lebih baik, ciptakan perbedaan.
  5. Apakah Anda bisa menghasilkan produk dan memasarkannya dengan cara yang paling efisien? Sebagian kecil orang membeli karena mahal. Sebagian besar orang membeli karena murah.
  6. Apakah Anda tahu cara mendanai ide usaha baru Anda dengan biaya termurah, resiko terendah dan hasil yang terbaik? Misalnya dengan: modal sendiri, mitra, bank, modal ventura, atau mencicil?
  7. Apakah Anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, berani menanggung resiko gagal dan rugi? Perlu juga disiapkan mentalitas, bahwa sukses dan gagal memiliki nilai yang sama.
Ketujuh pertanyaan di atas meruapakan pelajaran untuk mengembangkan jiwa dan semangat entrepreneurship yang secara terus menerus harus kita kembangkan.

Budaya

Wirausaha membutuhkan suatu skill untuk menjalankan usahanya. Skill tersebut bisa berupa cakap menjual dan integritas yang tinggi. Selain itu harus juga mempunyai sikap ulet, gigih, pandai, disiplin, pantang menyerah, dan mempunyai pikiran yang terbuka.
Sepengetahuan penulis, sikap seseorang bisa terbentuk karena pengaruh budaya di mana dia hidup dan berkembang. Jadi sikap seseorang dan skill seseorang bisa terpengaruh dari kebudayaan dimana orang tersebut tinggal.

Upaya Pemerintah

Joseph Schumpeter dalam bukunya, The Theory of Economic Development mengatakan, sebuah kebutuhan dasar bagi bangkitnya pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu sumbangsih para entrepreneur. Jadi, keberadaan para entrepreneur pada suatu negara akan mampu menumbuhkan perekonomian negara tersebut.
Indonesia membutuhkan sekitar 2,5% wirausaha, namun pada kenyataannya saat ini hanya ada sekitar 0,08% wirausaha yang memberanikan diri untuk terjun dalam dunia usaha.  Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan para wirausahawan ini. Pertama, memberikan modal usaha bagi para pengusaha (terutama para pengusaha muda) dan pendampingannya. Kedua mempermudah izin bagi yang akan mendirikan usaha. Ketiga, dimasukannya kurikulum berbasis soft skills dan entrepreneurship dalam pelajaran sekolah untuk segala jenjang pendidikan. ***
Penulisdosen di Stikom Bandung dan Pemerhati Manajemen SDM.
Sumber: Majalah Cetak Edisi September 2010
Share:

Thursday, 3 March 2016

Keberlanjutan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri


Jakarta, 4 Nopember – Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Deputi Menko PMK), Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Wahnarno Hadi memberikan sambutan pada acara Desiminasi dan Lokakarya LinkageDana Amanah Pemberdayaan Masyarakat dalam PNPM Mandiri, Selasa (4/11/2014) di Jogjakarta. (humas/yn).
Pada kesempatan tersebut Wahnarno mengungkapkan bahwa komponen kegiatan PNPM Mandiri, selain digunakan untuk pembangunan fisik, juga digunakan untuk pengembangan usaha ekonomi produktif berupa dana bergulir yang saat ini disebut Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM). Keberlanjutan lembaga DAPM PNPM Mandiri adalah chanellingdengan lembaga keuangan dengan  prinsip kerjasama, sebagai kunci keberlanjutan misi pemberdayaan masyarakat.
“Untuk itu kami menghimbau agar seluruh stageholder ikut serta bersama pemerintah melakukan pemberdayaan masyrakat guna meningkatkan kemandirian masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan yang dilakukan tersebut diharapkan menciptakan rasa saling pengertian diantara stageholder sehingga terbangun potensi kemitraan dan linkage keuangan yang dapat mendukung upaya pengembangan dan keberlanjutan khususnya penguatan DAPM  sebagai lembaga akses pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil.
Untuk itu, dibutuhkan suatu proses pengambilan kebijakan, baik dalam menetapkan sasaran, prioritas, implementasi dan pemantauan yang lebih partisipatif dan mengakar sehingga menjamin kepemilikan (lokal) dan keberlanjutan.
“Komitmen pemerintah lokal perlu diperkuat lagi dengan sebuah kontrak sosial sebagai pintu masuk untuk menjamin bahwa proses yang lebih partisipatif dapat terjaga,” tegas Wahnarno.(yn/Gs).
Share:

Kementerian Desa Carikan Solusi Untuk Eks PNPM


JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) menggelar Focus Group Discussion (FGD), di Jakarta Jum’at (26/2). Kegiatan tersebut digelar, untuk mencetuskan solusi terkait pengelolaan dan pengembangan dana bergulir eks PNPM-MPd (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan).
Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar menerangkan bahwa secara de vacto, keberadaan PNPM saat ini sudah berakhir. Maka dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa tersebut, Kemendesa PDTT bermaksud untuk membawa program PNPM tersebut ke dalam status hukum yang jelas.
“Dana bergulir di PNPM ini bisa berguna untuk masyarakat. Namun PNPM ini tuannya belum jelas, maka kita adakan FGD siang ini untuk mencari solusinya,” ujarnya.
Menteri Marwan berharap, FGD tersebut nantinya dapat merekomendasikan berbagai macam model  pengelolaan dan pengembangan dana bergulir eks PNPM-MPd, sesuai nomenklatur Undang-Undang Desa. Selanjutnya, juga disesuaikan dengan program-program utama Kemendesa PDTT.
“Misalnya BUMDes, karena juga termaktub dalam Undang-Undang Desa. Ini jadi program unggulan kementerian ini, juga agar dananya tidak ke mana-mana,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT, Anwar Sanusi memaparkan, bahwa dana UPK Eks PNPM-MPd berjumlah cukup besar, yakni Rp 12,7 Triliun. Namun sayangnya, dana tersebut belum terdeteksi dengan jelas.
“UPK adalah institusi prematur yang tidak memiliki legal standing yang jelas. Ketika PNPM masih berjalan, UPK berjalan tetapi rentan secara hukum,” terangnya.
Tidak hanya itu, Anwar Sanusi juga menjelaskan, bahwa  UPK Eks PNPM-MPd juga memiliki beberapa aset barang bergerak dan tidak bergerak, yang juga memiliki nilai tinggi.
“Ada banyak aset barang bergerak seperti kendaraan roda dua dan roda empat. Juga dana tidak bergerak seperti tanah dan bangunan,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu Pembicara FGD yang juga Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Bambang Sukarno, sangat berharap pemerintah pusat segera mengeluarkan regulasi untuk mengatur tentang pengelolaan dan pemanfaatan dana bergulir eks PNPM Mandiri Desa yang saat ini sedang mengalami kekosongan regulasi.
PNPM yang dijalankan pemerintah era Presiden SBY memang masih memiliki aset dan dana yang terhimpun dalam Unit Pengelola Keuangan (UPK) tingaktat kecamatan. Bahkan nilai aset UPK eks PNPM ini mencapai lebih dari Rp13 triliun. Pengelolaan dana dan aset bergulir eks PNPM sendiri diusulkan untuk masuk dalam Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang bisa juga membentuk BUMDes bersama antar desa.
“Regulasinya buat Permendesa saja, seminggu dua minggu cukup. Syukur kalau bisa dari presiden ada kepres atau perpres. Kalau bupati seperti saya sih yang cepat saja. Gak lama-lama , biar bisa cepat eksekusi. Kalau perlu minggu ini atau minggu depan. Buat permen dua lembeat cukup,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, eksekusi terhadap transformasi eks PNPM Mandiri Pedesaan semestinya tidak usah rumit, karena semua bisa mengacu pada UU No. 6/2014 tentang Desa. Di Temanggung, tutur dia, ada dana dan aset bergulir eks PNPM yang nilainya mencapai Rp66 miliar.
“Sekarang sudah enggak ada PNPM, sudah enggak ada induknya sekarang. Makanya cukup buat Permendesa, maka kita bisa eksekusi kelanjutannya agar Rp66 miliar eks PNPM di Temanggung itu selamat,” tegas Bambang.
Bambag juga sepakat dengan sebuah opsi bahwa, aset eks PNPM bergulir yang selama ini dikelola dalam Unit Pengelola Keuangan (UPK) kecamatan dikembangkan dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) antar desa yang juga ada pengaturannya dalam UU Desa.
“Mbo ya buatkan permen saja seperti kata pak Menteri Desa. Kalau permen dua minggu bisa. Cukup dua lembar kertas selesai. Rakyat nunggu soalnya. Enggak usah lama-lama,” tandasnya.
Sebagai sebuah kota kecil di Jateng, tutur Bambang, Temabnggung adalah penghasil tembakau terbaik di dunia. Satu Kg tembakau Temanggung bisa dihargai Rp1.250 ribu. Selain itu juga ada kopi arabika Temanggung yang masuk dalam 8 kopi terbaik dunia. Kayu sengon asal temanggung pun tergolong sangat kuat dan baik.
“Di Temanggung ada 266 desa, 23 kelurahan dan total penduduk sekitar 800.000. Sekarang desa desa kami sudah dapat Dana Desa dan alhamdulillah manfaatnya sangat besar bagi masyarakat, dipakai buat infrastruktur desa dan juga pasar desa. Luar biasa ini,” tuntas Bambang.
Share: